Apa yang salah dengan pepatah tersebut ? Tak ada yang salah jika setiap individu lebih mengerti dalam mengaplikasikannya. Pepatah yang sudah lama ini aku rasa telah banyak di salah artikan (mohon maaf atas pernyataan sepihak ini yang mungkin menyinggung para pendahulu) , Tetapi dari dulu aku merasa pepatah ini malah memperkuat budaya "malas" di Indonesia.
Malu bertanya sesat dijalan bukan berarti Jika bertemu sesuatu yang membingungkan selalu menanyakan , bahkan untuk hal yang baru sekalipun tanpa adanya "usaha" untuk menemukan terlebih dahulu jawaban atau petunjuk yang dapat memberi gambaran sebelum menanyakannya.
Ternyata Pepatah ini juga merambah dunia "Cyber" , khususnya untuk para "pendatang" baru yang dengan tidak mengurangi rasa hormat terhadap semua keinginan mereka untuk "tahu" menanyakan semua yang ingin mereka tahu tanpa ada usaha terlebih dahulu bagi mereka untuk mencari sendiri , makin parah lagi apabila di "pelihara" maka akan timbul budaya "disuapi".
Tanggapan terhadap ini pun beragam, ada yang dengan sabar menjawab semua pertanyaan yang diajukan , ada juga yang dengan "geram" mengecam meskipun tetap mengarahkan bahkan ada banyak ayang mengacuhkan karena selain mereka merasa bahwa mereka dulunya "tumbuh" diatas "pijakan" yang mereka raih dan usahakan sendiri , mereka juga tidak menginginkan para "penerus" mereka adalah generasi "instant" dan hasil "suapan".
Baik di dunia nyata ataupun dunia maya hal ini semakin hari semakin terlihat, pepatah yang secara tidak langsung memanjakan kita membuat kita makin terpuruk dan terpuruk.
Ini adalah Opini pribadi semua sanggahan adalah di benarkan dengan tujuan ditemukan solusi yang baik terhadap masalah ini! Perlu diberitahukan , penulis tidak ada hubungand engan psikolog psikolog dan sekolah psikologi , dan penulis bukanlah pengamat budaya yang profesional , jadi ini lebih merupakan curhatan, cheers
*for noobs, go to !google n find what u need then you may !ask
No comments:
Post a Comment