"Pernah ditangkap akibat kejahatan online (cybercrime), itulah salah satu resumeku", kata-kata itu kurang lebih yang di ucapkan oleh Robert Moore yang terbukti bersalah dan di jatuhi hukuman penjara selama kurang lebih 2 tahun, saat di wawancarai oleh Sharon Gaudin via telepon dan di tulis untuk informationweek.com. Robert Moore yang baru berusia 23 tahun menyerahkan dirinya kepada Institusi Federal, dinyatakan bersalah karena terlibat kejahatan dalam mencuri dan menjual layanan VOIP secara ilegal. Moore, bukanlah otak di balik semua kejahatan yang di lakukannya pertengahan tahun lalu, tetapi hanya sebagai tenaga teknis yang melakukan pencarian dan membobol layanan telecom.
Moore yang menyebut dirinya "mega geek" mengatakan bahwa sekeluarnya dari penjara, dia ingin bekerja untuk perusahan keamanan dan dia berpikiran bahwa "kegiatan" yang ia lakukan akan menjadi suatu batu loncatan untuk menarik minat perusahaan-perusahaan tersebut. Lebih jauh lagi Moore mengungkapkan apabila ditanyakan mengenai status pendidikannya, maka dia hanya perlu menunjukkan bahwa dia pernah di penjara.
Apa yang dilakukan Moore dan Pena (2006) adalah menjual layanan VOIP yang mereka dapatkan secara ilegal dari perusahaan-perusahaan penyedia VOIP resmi, seharga US$0.004 (atau sekitar 40 IDR) per menit. Moore juga menambahkan bahwa yang dia lakukan hanyalah men "scanning" perusahaan-perusahaan di (hampir) seluruh dunia, dan dia menyatakan bahwa 70% perusahaan tersebut relatif tidak aman, 45 % sampai 50 % Perusahaan yang melayani VOIP juga relatif tidak aman. Adapun kesalahan terbesar yang dilakukan adalah Password yang digunakan masih Default. dan 85% router yang digunakan tidak di konfigurasikan dengan baik, inilah yang menjadi pintu masuk bagi Moore, yang dia sebut sangat amatlah mudah.
Moore, yang hanya mendapatkan USD $20.000 (atau sekitar 200.000.000 IDR) dibandingkan temannya Edwin Pena, yang di sebutkan oleh pemerintah membawa kabur uang 1 juta dollar (atau sekitar 10 Milyar IDR) -- dan sekarang Moore di penjara. Moore juga mengakui telah memasuki secara ilegal jaringan komputer milik suatu perusahaan.
Ini bukanlah pertama kalinya Moore berurusan dengan kepolisian, Di tahun 2003 dia pernah di kunjungi oleh FBI dan di beri peringatan karena menyebarkan 40,000 pesan (text messages) kepada Cricket Communication customers.
Sembari bercanda Moore berkata "Saya rasa kamu tidak akan menyadari bahwa kamu hebat di bidang komputer sampai FBI mendatangimu". Sangat menarik untuk menantikan apakah yang Moore cita-citakan akan terwujud nantinya ? :)
Sementara itu, diberitakan oleh Perusahaan Keamanan komputer Sophos, bahwa Pembuat Worm Fujack dari Cina yang telah menghabiskan masa tahananya selama kurang lebih 4 tahun juga telah ditawari pekerjaan. Li Jun, berusia 25 tahun, telah di tawari pekerjaan sebagai direktur teknologi yang akan digaji 1 juta yuan, atau USD $133,155 USD. Masih menurut Sophos, perusahaan itu adalah Jushu Technology, sebuah perusahaan yang menjadi korban dari Worm Fujack.
Motivasi untuk melakukan Hacking semakin beragam, pada awalnya hacking dilakukan murni karena "curiosity" sehingga menghasilkan teknik-teknik "brilian" untuk berpikir "out of the box".
Jadi, bagaimana menurut anda?
No comments:
Post a Comment