Monday, April 26, 2010

Python Kungfu: Jurus mengeksekusi Module

Kali ini postingnya sedikit berbau programming :D, karena iseng2 aja dan lu.mayan daripada lu.manyun, dan sebelum kelupaan atau sebagai penginggat kalo nanti kelupaan, dan biar blog ini terliat ngupdate isinya dengan post, bukan komennya duank :P

Berikut adalah beberapa Jurus untuk pengeksekusian module secara bertingkat pada python, ada beberapa cara untuk mengaksesnya sebagai contoh dari package Jurus berikut ini, anda dapat menggunakan beberapa cara :P

1. Meng-import modules secara individual dari package, sebagai contoh:

    import Jurus.Monyet.tendangan

Dan akan me-load module ‘Jurus.Monyet.tendangan’. Kelemahannya adalah setiap kali menggunakannya harus menyebutkan lengkap nama jurusnya setiap kali di keluarkan.

    Jurus.Monyet.tendangan.tanpabayang(putaran, tenaga, dayahancur)


2. Langsung meng-import "submodule" yaitu:

    from Jurus.Monyet import tendangan

Hal ini sedikit mempersingkat kita untuk hanya menuliskan nama module,

    tendangan.tanpabayang(putaran, tenaga, dayahancur)

3. Yang paling sering dipakai, tetapi memiliki cakupan terbatas (specific) adalah dengan meng-import fungsi/variabel secara langsung, sbb:

    from Jurus.Monyet.tendangan import tanpabayang

dan bisa langsung di eksekusi:

    tanpabayang(putaran, tenaga, dayahancur)

Mudah-mudahan bermanfaat.

Sedikit informasi juga, meskipun saat ini saya belum berhasil menginstall wx-py di snowleopard karena issue terhadap arsitektur 64 bit, serta beberapa cara agar versi 32 bit dapat di kompile, tetapi pada saat di import tetap saja gagal, karena berbagai hal, cara ribet yang mungkin di gunakan adalah menjalankan python dalam mode 32 bit ("export VERSIONER_PYTHON_PREFER_32_BIT=yes), jadi tinggal menunggu developer merilis versi terbaru-nya. Untuk Python IDE, saya sudah mencoba beberapa IDE, tetapi akhirnya menggunakan Eclipse dengan Pydev sebagai pluggins untuk Python programming.

Update
Module Wx, sukses di install untuk Native python milik MAC osx 2.6.1 (py2.6-apple), tetapi harus men-set env dan memaksa python berjalan di architechture 32 bit.
Untuk versi python dari port (2.6.5) , penggunakan tkinter untuk GUI programming gw rasa cukup bisa menutupi wxpython :D
versi 3x terlihat sudah stabil, hanya saja dukungan module belum begitu banyak, jadinya rollback ke 2.6.5


*images are taken from http://www.gnetixmedia.com/logos/python.png

8 comments:

  1. gan, lebih milih python apa perl?

    ReplyDelete
  2. Dan kalo males bisa juga:

    from Jurus.Monyet.tendangan import tanpabayang as tb

    Untuk eksekusi:

    tb(putaran, tenaga, dayahancur)

    :D

    ReplyDelete
  3. @wong-fei-hung: untuk keperluan yang ribet, python lebih mendukung, karena OOP-nya, untuk keperluan singkat perl masih powerfull so far, tapi kalo nulis kode berhalaman-halaman, mending dengan python. Jadi saat ini fokus ke python :) **sorry Perl :(***

    ReplyDelete
  4. @Selwin: hahaha, bener win , kelewatan 1 itu :), tengkyu dah ngingetin :D

    ReplyDelete
  5. btw, bila dibandingkan dengan Ruby gmn tuh bang yedip ? apa sama2 powerfull kah atau gmn ? hehee..sori melenceng dari pokok bahasan.. :D

    ReplyDelete
  6. good aritikel...
    bahas python lg dunk...

    interest nih tu nyobain python, da komunitasnya ga nih?
    salam kenal buat all

    ReplyDelete
  7. great....

    da post tentang python lg dunk, tertarik i,

    lam kenal all..

    ReplyDelete
  8. http://python-forum.org
    cuma share aja, maaf kalo udah banyak yang tau

    ReplyDelete